Cel Animation
Kata cel berasal dari kata “celluloid” yang merupakan materi yang digunakan untuk membuat film gambar bergerak pada tahun tahun awal animasi. Sekarang material film dibuat dari asetat (acetate) Biasanya digambar dengan menggunakan tangan (hand-drawn animation) Disebut cell animation karena dalam pembuatannya menggunakan lembaran-lembaran yang membentuk animasi tunggal, masing-masing cel merupakan bagian yang terpisah sebagai objek animasi, Digambar pada celluloid sheets (sehingga dinamakan Cel animation) yang sekarang digantikan oleh layer-layer digital. Misalnya antara obyek dengan latar belakangnya, sehingga dapat saling bergerak mandiri. Misalnya seorang animator akan membuat animasi orang berjalan, maka langkah pertama dia akan menggambar latar belakang, kemudian karakter yang akan berjalan di lembar berikutnya, kemudian membuat lembaran yang berisi karakter ketika kaki diangkat, dan akhirnya karakter ketika kaki dilangkahkan.
Seperti yang sudah
ditulis diatas dan yang ada pada gambar,
cara kerja Cel Animation sangat
bergantung pada layer. Penggabungan layer karakter dan background menjadi inti
dari cel animation. Dalam cel animation saat animator akan membuat animasi karakter
berjalan, maka ia harus membuat beberapa gambar di cel/layer yang berbeda. Sebagai contoh satu layer untuk
karakter diam, satu layer saat kaki akan diangkat, dan layer saat kaki sudah
melangkah. Saat layer-layer tersebut sudah jadi, maka layer animasi berjalan
tersebut bisa dipakai lagi pada scene lain untuk kedepannya sehingga sang
animator tidak perlu menggambar animasi karakter berjalan lagi.
Layer
Layer merupakan kumpulan atau lapisan yang berfungsi sebagai penempatan suatu objek, atau bisa juga di sebut sebagai kanvas untuk sebuah objek layer sangat membantu untuk pengeditan objek tertentu, dengan adanya layer kita akan lebih mudah mengedit suatu objek tanpa menggangu objek lainya, hal ini jika kita membuat objek lebih dari satu. Konsep layer dalam cel animation dipakai dalam pembuatan animasi flash. Contoh cel animation : Spongebob Squarepants, The Little Mermaid, Tom and Jerry, dsb.
Layer dalam cel animation mempermudah pembuatan animasi. Contoh gambar (Patrick dalam animasi Spongebob Squarepants) :
Ada 3 buah layer, yaitu
layer mata, layer kulit, dan layer lineart. Saat digabung maka akan menjadi
seperti ini :
Apabila
animator ingin menganimasikan mata (semisal berkedip), maka animator hanya
mengganti layer mata saja tanpa harus mengubah lagi keseluruhan badan.
Pembuatan cel animation sekarang sudah dibantu dengan komputer sehingga menjadi lebih mudah. Contoh aplikasi animasi sederhana yang berbasis layer adalah Flash. Biasanya dalam pembuatan animasi di komputer layer yang digunakan akan lebih banyak dipisah per bagian misalnya bagian tangan, kaki, mata. Dengan pemisahan layer tersebut maka akan lebih mudah untuk menganimasikan bagian-bagian tersebut daripada harus mengubah keseluruhan karakter. Dan dalam penggabungan objek pun hanya perlu pengaturan posisi di tab layer. Layer yang diatas akan menutupi layer-layer dibawahnya.
Selain kemudahan dalam pembuatan animasi dan layer, biaya pembuatan menggunakan komputer lebih murah, karena tidak perlu membeli bahan-bahan seperti lembar cel, cat, dan bahan lainnya. Waktu pembuatan pun lebih cepat.
Sumber:
http://sugarpinx.blogspot.com/2013/04/cell-animation.html
http://mrbarong.blogspot.com/2009/02/layers-merupakan-lapisan-yang-berfungsi.html
http://flashindonesia.com/2010/02/penggunaan-layer-di-flash/
http://intanparlina.files.wordpress.com/2013/09/pembahasan-5-animasi.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Animasi
http://en.wikipedia.org/wiki/Traditional_animation
Selain kemudahan dalam pembuatan animasi dan layer, biaya pembuatan menggunakan komputer lebih murah, karena tidak perlu membeli bahan-bahan seperti lembar cel, cat, dan bahan lainnya. Waktu pembuatan pun lebih cepat.
Sumber:
http://sugarpinx.blogspot.com/2013/04/cell-animation.html
http://mrbarong.blogspot.com/2009/02/layers-merupakan-lapisan-yang-berfungsi.html
http://flashindonesia.com/2010/02/penggunaan-layer-di-flash/
http://intanparlina.files.wordpress.com/2013/09/pembahasan-5-animasi.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Animasi
http://en.wikipedia.org/wiki/Traditional_animation
No comments:
Post a Comment